ROHIL, MediaPesisirNews.Com | Hati hati dengan modus baru kejahatan cyber oleh peretas terhadap perusakan sistem digital yang bertujuan mencuri data pribadi anda dan memperoleh keuntungan finansial dan mengeksploitasi kehidupan pribadi orang demi mencapai tujuan tertentu.
Awas anda jangan mudah tertipu. Seperti yang terjadi baru baru ini di kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau, Seorang warga mengakui akun Whatsapp pribadi di hacker atau diretas oleh orang tidak bertanggungjawab dan telah memakan korban sebesar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah).
Saat ini akun Whatsapp dengan nomor +62 813-7803-6438 juga kembali berulah dengan modus baru mencari korban untuk melakukan verifikasi keamanan akun Whatsapp dan meminta kepada setiap orang penerima pesan untuk mencatat kode tersebut.
Berdasarkan informasi yang berhasil di himpun mediapesisirnews.com, Akun Whatsapp milik Junaidi, S. yang di hacker tersebut memberikan pesan berantai kepada setiap orang lewat aplikasi Whatsapp menyampaikan bahwa nomor tersebut telah diretas demi keamanan pelaku meminta verifikasi langkah keamanan dengan mengirimkan kode kepada calon korban.
"Assalamualaikum (Mohon Maaf sekedar info) kemarin whansap sya kena hecker, klo ada yang minta apa-apa atas nama kan saya tolong di abaikan..atas keamanan whansap kita semua, saya mau buat verifikasi keamanan whansap agar terhindar oleh hecker biar tidak ada korban lagi, jadi nnti klo ada code keamanan masuk dalam sms nya, tolong di catat kod nya..oke ????????," Pesan dari pelaku.
Kemudian si Pelaku juga meminta agar penerima segera catet codenya untuk keamanan system whatsap, "Cek di pesan SMS codenya," Imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Junaidi, S. si pemilik akun Whatsapp yang telah diretas oleh pelaku saat ini telah mengantikan nomor baru meminta kepada masyarakat dan semua pihak terkait untuk tidak merespon hal tersebut.
" Itu bukan saya, kemaren Whatsapp saya di hacker dengan modus yang sama, bahkan sudah ada korbannya, sampai saat ini akun Whatsapp tersebut masih aktif, saya meminta kepada semua pihak untuk tidak merespon apapun dari orang tersebut, mereka menggunakan profil saya dan nomor saya yang lama, saya udah ganti akun Whatsapp baru," Pungkas Junaidi, S. pada Senin 14 April 2025.
Sumber: Photo Net.
Cara Cegah Akun WhatsApp Kamu Jadi Sasaran Empuk Hacker
WhatsApp menjadi aplikasi perpesanan paling populer dan banyak digunakan pengguna dari seluruh dunia. Meski begitu, aplikasi ini juga tak luput. dari sasaran aktivitas kriminal seperti peretasan akun. Pengguna perlu mengetahui bagaimana cara mencegah akun WhatsApp tiba-tiba diambil alih oleh hacker.
Demi keamanan penggunanya, WhatsApp telah menyiapkan berbagai fitur keamanan. Beberapa di antaranya seperti:
- Enkripsi end-to-end
- Verifikasi dua langkah. (2 step verification) dengan PIN tambahan
- Verifikasi perangkat dengan sistem keamanan kriptografi, untuk mencegah akses ilegal seperti malware atau kloning akun
Tak hanya itu, WhatsApp juga memiliki fitur-fitur kontrol privasi, pemblokiran dan pelaporan, perlindungan dari spam dan hoaks, opsi enkripsi cadangan chat di cloud, serta notifikasi keamanan otomatis jika kode keamanan kontak pengguna tiba-tiba berubah.
Tak dipungkiri, meski terlindung oleh berbagai fitur keamanan tersebut, tetap ada risiko akun WhatsApp mengalami peretasan, penyadapan, atau pembajakan. Modus kejahatan siber ini biasanya dilakukan para hacker atau peretas di tingkat lokal hingga internasional.
Jika pengguna tidak waspada, maka akun atau nomor WhatsApp bisa jadi sasaran empuk tindakan pencurian data, pencurian identitas, penipuan, hingga pengurasan uang melalui pembobolan rekening tabungan di ponsel.
Tanda-tanda WhatsApp diserang Hacker
Sebagai pengguna aplikasi yang bertanggung jawab, pengguna WhatsApp wajib mengenali ciri-ciri akun yang telah mengalami peretasan berikut:
Menerima OTP asing
One Time Password (OTP) adalah kode enam angka yang dikirim melalui SMS untuk mengakses WhatsApp. Ketika ada pesan berisi nomor OTP tiba-tiba masuk, ini menandakan ada pihak luar yang berusaha masuk dan mengakses akun WhatsApp.
Keluar dari WhatsApp
WhatsApp yang tiba-tiba keluar atau log out sendiri menandakan ada perangkat lain yang mencoba masuk ke akun. Pengguna harus segera mengecek daftar perangkat lain dengan menekan ikon tiga titik pada aplikasi, lalu memilih WhatsApp Web.
Pesan terbaca atau terkirim sendiri
Pesan terbaca atau tiba-tiba terkirim sendiri tanpa sepengetahuan pengguna.
Melakukan panggilan telepon
WhatsApp tiba-tiba melakukan atau tercatat telah melakukan panggilan telepon sendiri.
Status WA Misterius
Status WhatsApp tiba-tiba berubah tanpa sepengetahuan pengguna.
Akun WhatsApp kamu terlanjur diretas? Lakukan hal ini
Jika akun WhatsApp kamu diretas, segera lakukan langkah-langkah berikut:
Lapor ke WhatsApp
Nonaktifkan akun dan jelaskan kronologi kejadian melalui email ke support@whatsapp.com dengan keyword ini di badan email.
Lost/stolen: please deactivate my account
Pengguna biasanya mendapat waktu 30 hari untuk proses pengaktifan kembali akun sebelum WhatsApp terhapus selamanya.
Log in ulang
Segera keluar dari akun dan lakukan uninstall WhatsApp. Kemudian, install ulang aplikasi dan masuk dengan menggunakan nomor yang terdaftar sebelumnya supaya bisa menerima kode OTP.
Kunci layar akun WhatsApp
Cara ini hanya bisa dilakukan oleh pemakai Android. Untuk mengaktifkannya, tekan Pengaturan, lalu Privasi. Kemudian pilih opsi Kunci Layar dan Pindai sidik jari.
Cek WhatsApp Web
Cara ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perangkat tidak dikenal yang terhubung dengan akun melalui WhatsApp Web. Jika ada, segera hapus atau keluarkan perangkat tersebut dengan menekan opsi tiga titik, lalu klik WhatsApp Web.
Dengan begitu, terlihat daftar perangkat yang terhubung dengan akun WhatsApp sehingga pengguna bisa memilih opsi Keluar dari semua perangkat.
Hindari peretasan dengan cara ini
Supaya peretasan tidak kembali terjadi, pengguna WhatsApp bisa mencegah kemungkinan terjadinya peretasan atau penyadapan kembali dengan mengaktifkan fitur Two-Step Verification atau two-factor authentication (2FA). Pemanfaatan fitur ini akan memperkecil kemungkinan akun WhatsApp diakses pihak lain karena pengguna mengaktifkan dua langkah autentikasi dan verifikasi ganda.
Selain itu, pengguna juga bisa menambahkan sistem keamanan dengan menggunakan autentikasi biometrik (sidik jari atau wajah) guna meningkatkan keamanan secara berlapis.
Cara mengaktifkan fitur 2FA ini mudah. Pengguna tinggal menekan opsi tiga titik untuk masuk ke Settings. Lalu pilih Account, tekan Two-Step Verification, dan pilih Enable. Selanjutnya pengguna tinggal memasukkan enam kode dan tidak lupa memasukkan alamat email.
Pengguna juga perlu berhati-hati terhadap upaya hacker melakukan social engineering atau phising. Biasanya, mereka mengirim tautan asing, file palsu dan mencurigakan yang berisi malware sehingga akun dapat diambil alih. Pastikan juga tidak memberikan kode OTP kepada siapa pun. Hindari juga mengunduh dan menggunakan aplikasi modifikasi yang tidak resmi yang sering mengandung malware atau spyware (backdoor) yang memungkinkan peretas mengambil alih akun dan mencuri data.
Peretasan WhatsApp adalah tindakan kriminal yang melanggar UU ITE dan UU PDP. Korban dapat melapor ke polisi. WhatsApp memiliki sistem end-to-end encryption, sehingga peretasan skala besar sulit dilakukan tanpa kelalaian pengguna.
Keamanan digital adalah tanggung jawab bersama. Pastikan kamu sebagai pengguna layanan digital, OTT, dan media sosial bukan menjadi pihak yang membuka ruang peretasan karena kelalaian diri sendiri.
Editor: Redaksi
Sumber: Sebagian artikel ini di kutip dari link https://kumparan.com/kumparantech/cara-cegah-akun-whatsapp-kamu-jadi-sasaran-empuk-hacker-24ZngRMBtNO