Photo (istimewa): Maston Ketua DPRD Rohil
ROHIL, mediapesisirnews.com | Truk Over Dimension Over Loading (ODOL) yang melintas di Jalan Utama Bagan Sinembah Raya sekaligus penghubung Dua kecamatan menjadi jalan rusak terlebih di musim penghujan ini.
Dari pantauan di Jalan Sisingamangaraja Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir beberapa hari terakhir, kondisi jalan cukup parah dan bahkan masyarakat sempat menanam Kangkung dan terakhir pohon pisang sebagai bentuk sindiran kepada pemerintah.
Menyikapi itu, Ketua DPRD Rokan Hilir, Maston buka suara agar truk milik perusahaan Pabrik Kelapa Sawit yang melintas jalan kelas III itu melintas di jalan alternatif.
"Sebenarnya sudah sering kita ingatkan, kebetulan ada jalan alternatif yakni keluar melalui jalan Blok B Kepenghuluan Bagan Sapta Permai, kecuali tidak ada jalan alternatif, kita pun tidak ingin perusahaan tidak beroperasi," kata Maston saat ditemui di Bagan Batu, Kamis (13/10/2022) petang.
Jalan Sisingamangaraja hingga jalan utama Kecamatan Bagan Sinembah Raya (Basira) lanjut Maston, tahun depan akan diperbaiki dari APBD TA 2023. Namun apabila tetap dilintasi truk yang over, ketahanan jalan tentunya tidak sebanding dengan truk tersebut.
"Setidaknya dimusim penghujan ini, truk beralih ke jalan alternatif dahulu, biar tidak bertambah parah jalan tersebut," saran legislator Dapil 4 tersebut.
Dia juga menyarankan agar Camat Basira dan Camat Bagan Sinembah kembali memanggil manajemen perusahaan untuk mendudukkan persoalan tersebut. Sehingga, truk angkutan CPO dan TBS, bisa melintas jalan alternatif.
Sementara itu, masyarakat setempat, Irwansyah Putra Saragih yang kerap mengkritisi Jalan Sisingamangaraja kerap dilintasi kendaraan ODOL milik beberapa perusahaan PKS mengaku kesal.
"Sudah berulangkali seperti ini, memang diperbaiki oleh perusahaan, tapi dengan batu kerikil. Padahal itu jalan Aspal, kalau mau diperbaiki ya harusnya aspal juga," beber Irwansyah kesal.
Dia salah satu warga yang berdampak merasa perbaikan jalan dengan ditimbun batu kerikil mengaku tidak efisien. Pasalnya, batu tersebut besar kemungkinan terpental akibat dilindas roda truk dan dapat membahayakan warga.
"Bukan tidak berterimakasih, tapi ya itu membahayakan dan sudah pernah terjadi beberapa tahun lalu di Jln Jenderal Sudirman tepatnya di depan pajak lama, jalan berlubang ditimbun batu kerikil, terpental akibat dilindas truk, korban meninggal meski sudah dilakukan perawatan di rumah sakit, kita tidak mau seperti itu," beber Irwansyah kembali.
Oleh karenanya, dia berharap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum dapat menindaklanjuti keluhan tersebut.(Net).
Editor: Redaksi
Sumber: trikriau.com