ROHIL, Mediapesisirnews.com | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Riau (Unri) kembali menunjukkan perannya dalam pengembangan masyarakat melalui program inovatif pengolahan limbah kelapa sawit di Kepenghuluan Karya Mukti, Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau. Jumat (24/08/2024).
Kegiatan yang dipimpin oleh Azrul Nizam, mahasiswa Jurusan Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Unri, berfokus pada pemanfaatan daun sawit menjadi produk bernilai ekonomi, yaitu teh dan briket.
Pelatihan yang diselenggarakan pada Jumat (23/8) ini dihadiri oleh PJ Penghulu Karya Mukti, Ibu Umi Munawarah S.Pd.I, Ketua PKK Ibu Junaida, serta aparat desa setempat. Ibu Umi Munawarah memberikan apresiasi atas inisiatif ini. "Ini merupakan ide terbaru yang belum pernah dibuat sebelumnya di desa kami. Dengan potensi perkebunan sawit yang begitu luas, inovasi ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi limbah sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat," ujar Ibu Umi.
Program ini merupakan adaptasi dari proyek mahasiswa Fakultas Pertanian Unri yang sebelumnya telah berhasil mendapatkan pendanaan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Azrul Nizam, sebagai koordinator kegiatan, menjelaskan bahwa ide ini dibawa ke Desa Karya Mukti melihat potensi perkebunan sawit yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Dalam sesi demonstrasi, peserta diperkenalkan dengan dua metode pengolahan daun sawit. Pertama, pembuatan teh dari daun sawit muda. Proses ini meliputi pemilihan daun sawit yang masih segar, pembersihan, pemotongan, pengeringan, dan penghalusan menjadi bubuk teh. Teh daun sawit ini diketahui mengandung antioksidan dan senyawa fenolik yang berpotensi memberikan manfaat kesehatan.
Kedua, pembuatan briket dari daun sawit kering. Proses ini memanfaatkan daun sawit tua yang sudah mengering, dibakar dalam kondisi minim oksigen, kemudian dihaluskan dan dicampur dengan perekat dari tepung kanji. Briket yang dihasilkan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan arang konvensional, seperti nilai kalor yang lebih tinggi, durasi pembakaran yang lebih lama, dan produksi asap yang lebih sedikit.
"Inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi limbah perkebunan sawit, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Karya Mukti," tegas Azrul. "Kami berharap masyarakat dapat mengembangkan produk ini menjadi usaha rumahan yang berkelanjutan."
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta. Ibu Junaida, selaku Ketua PKK, menyatakan, "Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Selama ini kami hanya membakar daun sawit kering atau membiarkannya membusuk. Sekarang kami tahu cara memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai. Ini bisa menjadi kegiatan baru bagi ibu-ibu PKK untuk menambah penghasilan keluarga."
Program KKN Unri di Karya Mukti ini sejalan dengan prinsip pertanian berkelanjutan dan eco-green. Selain mengurangi limbah pertanian, inovasi ini juga berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Tim KKN Unri berencana untuk melakukan pendampingan lebih lanjut dalam pengembangan produk dan pemasarannya.
Kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di berbagai daerah di Riau, menunjukkan komitmen Universitas Riau dalam mendorong inovasi dan pemberdayaan masyarakat. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi model pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal di daerah-daerah lain yang memiliki perkebunan kelapa sawit.
Dengan adanya program ini, Kepenghuluan Karya Mukti berpotensi menjadi pionir dalam pengolahan limbah sawit menjadi produk bernilai ekonomi di Kabupaten Rokan Hilir. Ke depannya, diharapkan akan muncul lebih banyak inovasi serupa yang dapat mendukung pertanian berkelanjutan dan pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan di Provinsi Riau.
Editor: Zen