Mediapesisirnews.com | Sebagian besar suku Melayu yang tinggal di daerah Pesisir Ibukota Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau, saat ini masih memiliki kepercayaan acara "Jejamu" dapat mengobati atau menyembuhkan segala macam jenis penyakit.
Acara Jejamu atau Bejejamu (Bahasa Melayu) memiliki arti memberikan pegangan (Jin) makan yang secara turun temurun di lakukan oleh sanak saudara dari keturunan suku Melayu, dimulai dari memberikan sesajian kepada pegangan darat hingga pegangan laut.
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh masyarakat Melayu yang percaya bahwa acara Jejamu tersebut dapat mengobati dan menyembuhkan segala jenis penyakit.
Photo: Perlengkapan alat Jejamu (istimewa/dok-mediapesisirnews.com)
Sebelum dimulai acara, persiapan yang harus dilakukan seperti mengisi air kedalam kendi, membuat tepung tawar, membuat limeh (seperti perahu), panjang seno (segitiga berurai daun nipah) yang dihiasi dengan berbagai macam macam barang seperti lilin, bunga, uang logam, daun sirih, ayam kampung dan beberapa daunan tumbuh tumbuhan.
Setelah semua bahan yang dibutuhkan telah melengkapi persyaratan, acara baru bisa dimulai oleh dukun atau bomo untuk melakukan ritual dengan jampi jampi atau doa yang dibacakan langsung dalam melakukan pengobatan.
Setelah melakukan ritual, dukun yang dianggap orang yang pandai dalam pengobatan tradisional tersebut melakukan upah upah serta menyuruh kepada tamu yang hadir untuk meletakkan pancang seno kebelakang rumah sisakit untuk diikatkan dibatang kayu yang jauh dari posisi rumah yang tidak boleh terlihat oleh pemilik rumah dengan menaburkan beras kunyit (kuning) sambil di ingat untuk membawa uang logam yang berada didalam pancang seno saat kembali pulang kerumah.
Photo: Gambar Pancang Seno
Selanjutnya, setelah selesai dan kembali pulang kerumah, dukun juga meminta kepada yang lain untuk mengantarkan limeh ke sungai yang airnya mengalir sampai menuju ke laut untuk dilepaskan bersama lilin dan sesajian sambil mengambil air menggunakan tempat air untuk dibawa pulang kerumah.
Setelah selesai pada proses tersebut, dukun melanjutkan membaca mantra sambil melakukan pukulan pukulan ringan kepada orang yang bersangkutan (berobat) menggunakan mayang pokok pinang dan melakukan upah upah dan tepung tawar serta makan nasi tiga warna yang terbuat dari beras, pulut hitam dan pulut putih, ayam panggang, buah pisang dan lainnya untuk dimakan bersama sama.
Setelah melakukan berbagai tahapan dan melewati berbagai proses hingga dianggap selesai, dukun itu pun langsung melanjutkan pekerjaan sendiri dengan bacaan yang tidak terdengar orang, seterusnya dilanjutkan dengan berbagai tanggapan dari dukun tersebut.
Kepada media ini, dukun tersebut mengakui yang mana acara itu dari sejak dahulu ratusan tahun hingga saat ini masih terjaga dan hal itu merupakan peninggalan leluhur yang mesti dilaksanakan setiap tiga tahun sekali.
Hal itu dilakukan demi mengingatkan kepada keturunannya agar tidak terkena penyakit penyakit yang aneh aneh maka acara jejamu itu bagi mereka disamping bisa mengobati juga bisa melindungi anak keturunan dari mara bahaya dan sesuatu yang tidak diinginkan bakal terjadi.
Terimaksih, semoga bermanfaat.
Artikel ini ditulis pada Kamis 09 Februari 2023, tentu terdapat ada banyak kekurangan yang belum sempurna, namun kami akan mencoba menggali lebih jauh informasi terkait soal tradisi masyarakat suku Melayu yang saat ini masih percaya melakukan pengobatan secara tradisional.
Bagansiapiapi, 09 Februari 2023.
