Mediapesisirnews.com, ROHIL | Setiap tanggal 8 Februari, umat Islam memperingati Isra Miraj. Isra Miraj merupakan salah satu hari bersejarah dan penting bagi umat Muslim.
Momen Isra Miraj dalam kalender Hijriah, diperingati setiap 27 Rajab.
Mengutip laman NUonline, Isra Miraj merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsa. Dalam perjalanan itu, Rasulullah SAW dibawa ke langit ke-7 untuk diperlihatkan sebagian dari
Di Indonesia, peringatan Isra Miraj ditetapkan pemerintah sebagai hari libur nasional. Hal tersebut, mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024.
Pemerintah menetapkan peringatan Isra Miraj jatuh pada Kamis, 8 Februari 2024 dan merupakan Hari Libur Nasional.
Berdasarkan SKB 3 Menteri tidak ada cuti bersama dalam rangka peringatan Isra Miraj. Namun masyarakat Indonesia masih bisa menikmati libur panjang karena terdapat hari libur lainnya.
Apa Itu Isra Miraj? Ini Penjelasan
Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini menjadi salah satu bukti kebesaran Allah SWT.
Tak hanya bagi Rasulullah SAW, peristiwa Isra Miraj juga penting bagi seluruh umat Islam. Sebab, dalam peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah sholat dari Allah SWT.
Ingin tahu kisah Isra Miraj? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.
Kisah Isra Miraj
Mengutip laman Nahdlatul Ulama (NU), Isra Miraj adalah peristiwa perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram menuju Masjid Al Aqsa. Kemudian Nabi Muhammad SAW dibawa ke langit ketujuh untuk diperlihatkan sebagian dari kebesaran Allah SWT. Beliau juga mendapat perintah sholat lima waktu dari Allah SWT.
Peristiwa Isra Miraj telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al Quran surat Al-Isra ayat 1, yang mana Allah SWT berfirman:
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S Al-Isra: 1)
Perlu diketahui, Isra Miraj merupakan penggabungan dua peristiwa. Isra dimaknai dengan perjalanan malam hari yang dilaksanakan Rasulullah SAW dari Makkah menuju Baitul Maqdis (Masjid Al Aqsa).
Sementara itu, Miraj merupakan persitiwa di mana Allah SWT mengangkat Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Al Aqsa melewati langit ketujuh menuju Sidratul Muntaha. Peristiwa Miraj ini yang nantinya memunculkan perintah sholat lima waktu bagi umat muslim.
Peristiwa Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab tahun 10 kenabian. Kala itu, Rasulullah SAW sedang berbaring di kamarnya, lalu tiba-tiba malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil mendatanginya.
Kemudian Nabi Muhammad SAW dibawa oleh para malaikat menuju Sumur Zam-zam. Di sana, malaikat Jibril membelah dada Rasulullah SAW dan membersihkannya menggunakan air zam-zam. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan beliau sebelum dibawa melihat sesuatu yang luar biasa.
Mengutip buku Isra Miraj dan Kisah 25 Nabi-Rasul oleh Winkanda Satria Putra, Rasulullah SAW kemudian pergi dari Masjidil Haram menuju Masjid Al Aqsa dengan menggunakan Buraq. Setibanya di Masjid Al Aqsa, Nabi Muhammad SAW menambatkan Buraq-nya, lalu mendirikan sholat dua rakaat. Beliau menjadi imam di mana makmumnya adalah para nabi dan malaikat Allah SWT.
Setelah itu, Rasulullah SAW bersama malaikat Jibril diajak pergi ke langit ketujuh. Di setiap lapisan langit, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi terdahulu. Berikut ringkasannya:
Kisah di Langkit Pertama
Di langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan laki-laki berbadan tinggi mencapai 60 siku ke langit (sekitar 27 meter). Saat menoleh ke kanan laki-laki itu tersenyum, namun saat melihat ke sebelah kiri ia menangis.
"Selamat bertemu wahai anak yang soleh dan nabi yang soleh," kata laki-laki tersebut saat melihat Nabi Muhammad SAW.
"Siapakah dia," tanya Nabi Muhammad SAW.
Ia ternyata adalah Nabi Adam AS yang merupakan nabi dan manusia pertama di dunia. Ada alasan mengapa Nabi Adam AS tersenyum dan menangis.
Saat melihat ke sebelah kanan, ia melihat keturunannya yang masuk surga. Sementara saat melihat ke sebelah kiri, ia melihat keturunannya yang masuk neraka.
Kisah di Langit Kedua
Saat tiba di langit kedua Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yahya AS dan Nabi Isa AS. Di sana, Rasulullah SAW disapa "Selamat datang wahai saudaraku yang saleh."
Kisah di Langit Ketiga
Setibanya di langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf AS. Saat itu, Rasulullah SAW mengatakan bahwa benar ia telah diwarisi setengah kegagahan dunia.
Kisah di Langit Keempat
Di langit keempat, Rasulullah SAW bertemu dengan nabi yang pertama kali menulis menggunakan pena dan menjahit pakaian, yaitu Nabi Idris AS.
"Selamat datang saudaraku, nabi yang saleh," sambut Nabi Idris AS kepada Rasulullah SAW.
Kisah di Langit Kelima
Sesampainya di langit kelima, Rasulullah SAW kemudian bertemu dengan Nabi Harun AS.
"Selamat bertemu wahai Nabi yang saleh dan saudaraku yang saleh," ucap Nabi Harun AS.
Kisah di Langit Keenam
Di langit keenam Rasulullah SAW disambut oleh Nabi Musa AS.
"Selamat bertemu wahai nabi saleh dan saudaraku yang saleh," kata Nabi Musa AS.
Kisah di Langit Ketujuh
Setibanya di langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan laki-laki tua yang sedang bersandar di Baitul Makmur. Beliau menanyakan siapakah laki-laki yang bersandar itu, ternyata ia adalah Nabi Ibrahim AS.
Baitul Makmur merupakan tempat tawaf para malaikat yang setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat.
Kisah Rasulullah SAW di Langit Ketujuh
Saat berada di langit ketujuh, Rasulullah SAW ingin naik satu tingkatan langit lagi. Namun, malaikat Jibril tidak bisa mengantarkannya lebih jauh lagi.
Lalu naiklah Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha, yakni sebuah tempat di atas langit ketujuh dan di dekatnya ada surga. Keindahan Sidratul Muntaha tak bisa digambarkan, bahkan Rasulullah SAW sampai terkagum-kagum melihatnya.
Ketika berada di Sidratul Muntaha, Allah SWT berbicara kepada Nabi Muhammad SAW tanpa perantara. Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah SAW untuk mengerjakan sholat.
Pada awalnya, Allah SWT memerintahkan untuk melaksanakan sholat 50 waktu dalam sehari semalam. Lalu Rasulullah SAW turun dari Sidratul Muntaha dan bertemu Nabi Musa di langit keenam.
Kemudian Nabi Musa bertanya kepada Rasulullah SAW "Apa yang dikatakan oleh Allah SWT untukmu?" Lalu beliau menjawab "Sholat 50 waktu dalam sehari semalam."
Kemudian Nabi Musa menjawab "Kembalilah dan minta keringanan kepada tuhanmu, karena sungguh umatmu lemah dan tidak akan sanggup melakukannya."
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW kembali menemui Allah SWT untuk meminta keringanan. Allah SWT kemudian mengurangi waktu sholat sebanyak lima bilangan.
Setelah itu Rasulullah SAW kembali turun dan bertemu Nabi Musa untuk menceritakannya lagi. Lalu, Nabi Musa menyarankan kepada beliau untuk memohon lagi pengurangan jumlah waktu sholat kepada Allah SWT.
Allah SWT kembali mengurangi waktu sholat, namun jumlahnya masih terbilang banyak. Akhirnya Rasulullah SAW terus meminta keringanan sampai berkali-kali, dari yang awalnya 50 waktu lalu menjadi 5 waktu dalam sehari semalam.
Kala itu, peristiwa Isra Miraj sulit diterima akal sehat. Saat beliau menceritakan peristiwa tersebut dan memerintahkan sholat lima waktu kepada umatnya, banyak di antara mereka yang tidak percaya akan kebenaran tersebut. Namun, tak sedikit juga yang patuh dan melaksanakan sholat.
Demikian kisah Isra Miraj yang dialami Rasulullah SAW.
Editor: Redaksi
Sumber : https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7179459/kisah-isra-miraj-perjalanan-rasulullah-saw-ke-langit-ketujuh