Bojonegoro - Proses Pelaksanaan proyek pembangunan jalan poros Kecamatan Sekar, tepatnya di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, menyisakan kesedihan yang mendalam bagi Masyarakat Desa setempat.
Pasalnya, didalam Proses Pelaksanaan proyek pembangunan jalan tersebut, Masyarakat setempat justru merasa terisolir dan tidak dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari ke wilayah sekitarnya, lantaran jalan ditutup tanpa diberikan atau dibuatkan akses darurat untuk melintas.
Lebih parahnya lagi, warga setempat mengeluh karena anak-anak sekolah, terutama anak-anak SLTP dan SMK sudah sebulan lebih tidak bisa masuk sekolah sejak proyek tersebut dilaksanakan mulai tanggal 20 Februari 2023 tersebut.
"Menyedihkan sekali mas, masyarakat disini gak bisa kemana-mana, akses lumpuh total tanpa ada jalan pintas termasuk sepeda motor pun tidak boleh lewat, bahkan anak-anak sekolah juga tidak bisa masuk sekolah selama sebulan lebih hingga saat ini," keluh warga yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Masih menurut penuturan warga ini, anak-anak sekolah di desa tersebut sebagian besar bersekolah di SLTP N 1 Sekar dan SMKN 1 Sekar, sedangkan jika menempuh jalan lain sangat tidak memungkinkan, sebab harus memutar menempuh jarak yang teramat jauh melalui akses jalan Temayang dan Gondang.
"Parah mas, ini pesolan sandang pangan (Jawa red) masyarakat juga tertutup, karena masyarakat disini rata-rata memenuhi kebutuhan hajat hidupnya di Sekar," imbuh warga tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas PU Binamarga Bojonegoro, Retno Wulandari saat dikonfirmasi melalui Id WhatsApp miliknya (29/03/2023) menjawab singkat, Retno mengatakan masih ada jalan alternatif yang bisa dilewati.
"Masih ada jalan alternatifnya mas, yang bisa dilewati. Semoga pekerjaan bisa segera selesai nggeh," terangnya via pesan WhatsApp.
Selebihnya, Wanita yang menjabat sebagai Kepala Dianas PU Binamarga sejak era kepemimpinan Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah ini menerangkan, bahwa bagi pengguna jalan dari Sekar dapat melalui Sekar, Klino, Senganten dan Betek. Sedangkan bagi pengguna jalan dari Ngasem, Ngambon dan Bubulan, dapat melalui Judeg.
Disinggung terkait anak-anak Sekolah SLTP dan SMK dari Desa Deling yang sebagian besar bersekolah di Sekar dan harus memutar terlampau jauh saat berangkat melalui jalan alternatif dan mengakibatkan anak-anak tersebut sudah tidak masuk sekolah sejak sebulan lebih, Retno tidak menjawab.
Sedangkan Kepala Bidang Jalan PU Binamarga Bojonegoro, Radit, saat dikonfirmasi wartawan via id WhatsApp miliknya (29/03/2023), tidak menjawab.
Berkaitan dengan kontraktor pelaksana pekerjaan belum dapat diketahui, karena menurut kesaksian warga setempat, tidak terpasang papan informasi di lokasi pekerjaan, yang seharusnya menjadi sebuah keharusan untuk pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan implementasi uang negara. Hal ini bertentangan dengan UU keterbukaan informasi Publik serta kontrak kerja dengan Dinas terkait yang biasanya mewajibkan pemasangan papan informasi proyek.
Seyogianya didalam pelaksanaan sebuah pekerjaan yang berhubungan dengan masyarakat dan lingkungan, atau berdampak terhadap keberlangsungan hajat hidup sehari-hari Masyarakat pada titik ring 1, harus mengedepankan kenyamanan, bukan justru membuahkan persoalan pelik yang notabene menyusahkan Warga Masyarakat setempat. (red)